Harga saham-saham berkapitalisasi pasar kecil hingga menengah, atau yang biasa disebut small medium caps, mengalami diskon sejak awal tahun hingga saat ini (year to date/YTD). Analis melihat adanya beberapa saham yang menarik untuk dikoleksi dalam kondisi pasar saat ini. Sebagai contoh, saham-saham yang tergabung dalam indeks SMC Liquid telah mengalami koreksi sebesar 7,85% YTD, atau di bawah performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun 2,19% YTD. Meskipun demikian, Indeks SMC Liquid sebelumnya berhasil melampaui kinerja IHSG pada pertengahan Februari.
Raphon Prima, Kepala Riset dari Surya Fajar Sekuritas, menjelaskan bahwa salah satu faktor penurunan yang signifikan pada saham-saham yang termasuk dalam SMC Liquid berasal dari sektor konstruksi. “Saham-saham di sektor konstruksi menghadapi tekanan karena meningkatnya risiko utang,” ungkap Raphon saat dihubungi pada hari Senin (22/5/2023).
Dia menambahkan bahwa investor dapat mempertimbangkan sektor saham yang terdapat dalam SMC Liquid jika berminat untuk mengoleksi saham-saham yang sedang terdiskon. Sementara itu, Cheril Tanuwijaya, Kepala Riset dari Jasa Utama Capital Sekuritas, menjelaskan bahwa penurunan indeks yang mencakup saham-saham berkapitalisasi pasar kecil hingga menengah ini disebabkan oleh adanya saham-saham dari sektor energi dan bahan baku yang mengalami penurunan performa sejak awal tahun.
Cheril menyatakan, “Bagi para investor, penting untuk memilih saham-saham yang sedang trending dan mengurangi eksposur pada sektor-sektor yang tidak lagi trending.” Jasa Utama Capital Sekuritas merekomendasikan beberapa saham seperti ERAA dengan target harga (target price/TP) sebesar Rp560, LPKR dengan TP Rp105, dan ASSA dengan TP Rp1.250 untuk saham-saham yang tergabung dalam SMC Liquid. Menurut Cheril, saham-saham tersebut akan mendapat manfaat dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang kuat serta pemulihan ekonomi domestik yang berkelanjutan. SF Sekuritas juga merekomendasikan kepada para investor untuk melihat saham-saham SMC yang berasal dari sektor properti dan semen, seperti SMRA, PWON, SMGR, dan INTP.
Disclaimer: Berita ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
