Terbaru

Penurunan Saham GIAA dan Saham Gocap

Facebook
Twitter
LinkedIn

Saham BUMN PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) mengalami penurunan yang signifikan dan mendekati level Rp50 pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat (20/5/2023). Penurunan ini juga dialami oleh beberapa saham emiten lainnya, termasuk saham IPPE yang dikoleksi oleh Inara Rusli dan telah tidak bergerak sejak awal Maret tahun ini. Saham GIAA saat ini berada di level gocap dan disertai dengan saham-saham lain yang juga berada pada level yang serupa, seperti saham Bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo dan saham Sultan Subang Asep Sulaeman Sabanda.

Dalam kaitannya dengan saham Bos MNC Group, terdapat tiga saham milik Hary Tanoe yang saat ini berada pada level gocap. Ketiga saham tersebut adalah saham PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV), PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP), dan PT MNC Asia Holding Tbk. (BHIT). Harga saham IPTV saat ini berada di level Rp50, sedangkan saham BCAP berada di level Rp57 dan saham BHIT berada di level Rp55 per saham. Saham IPTV telah mengalami pelemahan sebesar 23,08 persen sejak awal tahun, dengan harga awal sebesar Rp67 per saham. Sementara itu, saham BCAP telah melemah sebesar 27,85 persen secara year-to-date (YTD) dari harga awal Rp84 per saham. Pada penutupan perdagangan kemarin, saham BCAP menguat 1,79 persen menjadi Rp57 per saham. Saham BHIT juga mengalami pelemahan sebesar 3,51 persen secara YTD, namun pada penutupan perdagangan Jumat (19/5/2023), saham BHIT menguat 3,77 persen menjadi Rp55 per saham.

Selain itu, dua saham milik Sultan Subang Asep Sulaeman Sabanda, yaitu PT Bersama Zatta Jaya Tbk. (ZATA) dan PT Indo Pureco Pratama Tbk. (IPPE), juga berada pada level Rp50. Saham ZATA tidak mengalami pergerakan sejak awal pekan ini dan tetap berada di level Rp50 per saham. Sementara itu, saham IPPE telah tidak bergerak sejak awal Maret tahun ini.

Selain saham-saham yang telah disebutkan di atas, ada beberapa saham milik Grup Bakrie yang juga berada pada level Rp50, yaitu saham PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA), PT Bakrieland Development Tbk. (ELTY), dan PT Darma Henwa Tbk. (DEWA). Ketiga saham Grup Bakrie ini saat ini diperdagangkan pada level harga yang sama, yaitu Rp50 per saham. Selain itu, saham milik mantan Bos Wijaya Karya, Tumiyana, juga berada pada level harga Rp50, termasuk PT Widodo Makmur Unggas Tbk. (WMUU) dan PT Widodo Makmur Perkasa Tbk. (WMPP).

Tren harga gocap ini menunjukkan kondisi yang tidak menguntungkan bagi para pemegang saham, terutama bagi perusahaan-perusahaan yang mengalami pelemahan nilai sahamnya. Hal ini juga dapat mencerminkan situasi pasar yang tidak stabil dan membuat investor cenderung ragu untuk melakukan transaksi saham. Pergerakan harga saham ini menjadi perhatian bagi para pelaku pasar dan diperlukan analisis yang mendalam untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi tren harga tersebut.

Terbaru
Kategori
Topik