Investasi reksadana memang bisa menjadi pilihan yang baik untuk tujuan jangka pendek, menengah, maupun panjang. Namun, penting untuk tidak tergoda oleh imbal hasil historis yang mencapai puluhan atau bahkan ratusan persen per tahun.
Perlu diingat bahwa imbal hasil tinggi tidak menjamin kinerja reksadana tersebut akan tetap sama di masa depan. Bahkan, kinerja di masa mendatang bisa jauh lebih buruk daripada tahun sebelumnya.
Agar Anda tidak menyesal di kemudian hari, berikut adalah beberapa ciri reksadana yang sebaiknya dihindari:
Dana kelolaan terus menurun
Jangan panik jika nilai aktiva bersih per unit penyertaan (NAB/UP) mengalami fluktuasi, karena hal ini merupakan efek dari naik turunnya nilai aset dalam portofolio reksadana. Namun, perhatikan besarnya dana kelolaan reksa dana yang ingin Anda beli.
Penting untuk memperhatikan data dana kelolaan yang biasanya dapat ditemukan di fund fact sheet (FFS) atau situs Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD). Dana kelolaan merupakan ukuran kepercayaan investor terhadap reksadana tersebut.
Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), batasan minimal dana kelolaan reksadana adalah Rp10 miliar. Jika dana kelolaan terus menurun, terutama secara drastis, maka hal ini perlu dicurigai.
Tidak tersedia fund fact sheet yang terupdate
FFS adalah laporan produk reksadana yang diterbitkan oleh manajer investasi mengenai kinerja produk tersebut. Informasi ini biasanya diperbaharui secara rutin dan dapat diakses dengan mudah oleh para investor.
Jika Anda tidak menemukan FFS yang terkini, maka sulit untuk mengetahui perkembangan kinerja reksadana tersebut. Sebaiknya, hubungi langsung pihak manajer investasi terkait untuk memperoleh informasi lebih lanjut. Kemungkinan reksadana tersebut tidak lagi tersedia karena tidak memenuhi ketentuan.
Reksa dana dari manajer investasi yang tidak terpercaya
Tidak jarang terdapat kasus manajer investasi reksadana yang mendapat teguran dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena melanggar aturan. Sayangnya, tidak ada pemeringkatan manajer investasi reksadana berdasarkan kinerja investasi atau reputasi mereka.
Jika salah satu manajer investasi menawarkan produk dengan imbal hasil yang fantastis, sebaiknya hindari dan pilihlah reksadana yang diterbitkan oleh manajer investasi yang memiliki reputasi baik.
Sebagai investor, penting untuk melakukan riset dan memahami produk reksadana sebelum melakukan investasi. Pastikan Anda menghindari ciri-ciri yang telah disebutkan di atas agar dapat memilih reksadana yang lebih terpercaya dan sesuai dengan tujuan investasi Anda.