Saham adalah instrumen keuangan yang mewakili kepemilikan sebagian dari suatu perusahaan. Dengan memiliki saham, seseorang menjadi pemegang bagian dari perusahaan tersebut dan memiliki hak untuk mendapatkan dividen serta ikut dalam keputusan perusahaan.
Dalam berinvestasi di pasar saham, mencari saham yang harganya murah relatif terhadap laporan keuangan adalah langkah yang masuk akal. Ini umumnya diukur dengan Price Earnings Ratio (PER) yang rendah, biasanya di bawah angka seperti 5, dan saham dengan pertumbuhan laba yang tinggi.
Enterprise Value (Nilai Perusahaan) adalah ukuran total nilai suatu perusahaan, termasuk nilai ekuitas dan utangnya. Dihitung dengan menjumlahkan nilai pasar ekuitas dan utang bersih. Nilai Perusahaan digunakan dalam analisis keuangan untuk membandingkan perusahaan, menilai akuisisi, dan menentukan harga pembelian perusahaan secara keseluruhan.
Earnings per Share (EPS) adalah metrik keuangan yang mengukur pendapatan yang tersedia bagi setiap saham yang beredar dari suatu perusahaan. EPS digunakan dalam analisis keuangan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan membantu investor memahami potensi laba per saham yang dihasilkan.
EBITDA: Pendapatan Sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan, Amortisasi
EBIT (Earnings Before Interest and Taxes) adalah metrik keuangan yang mengukur kinerja operasional perusahaan tanpa memperhitungkan biaya bunga dan pajak. Ini membantu menganalisis efisiensi operasional dan membandingkan kinerja antara perusahaan dalam industri yang sama.
Earnings Yield adalah perbandingan pendapatan bersih per lembar saham dengan harga saham per lembar. Menunjukkan tingkat pengembalian investasi dalam persentase. Semakin tinggi Earnings Yield, semakin menguntungkan investasinya.
Dividen adalah pembayaran periodik oleh perusahaan kepada pemegang saham sebagai bagian dari laba. Ini bisa berupa uang tunai atau saham tambahan. Dividen memberikan pengembalian kepada pemegang saham atas investasi mereka dan mempengaruhi keputusan investor. Keputusan untuk membayar dividen tergantung pada strategi dan kondisi keuangan perusahaan.
Rasio Hutang terhadap Ekuitas (DER) mengukur proporsi hutang dibandingkan dengan ekuitas dalam struktur keuangan perusahaan. Menggunakan total hutang dibagi total ekuitas, DER membantu memahami tingkat penggunaan hutang dalam pembiayaan perusahaan. Rasio yang tinggi dapat menunjukkan risiko kebangkrutan yang lebih tinggi, sementara rasio rendah menunjukkan ketergantungan pada ekuitas. DER adalah indikator penting dalam analisis keuangan perusahaan.
Artikel ini menjelaskan Cash per Share (CPS) sebagai metrik keuangan yang mengukur jumlah uang tunai per saham perusahaan. Ini memberikan gambaran tentang likuiditas dan potensi pembayaran kepada pemegang saham. Penulis menjelaskan rumus perhitungan dan kegunaan metrik ini dalam analisis investasi. Pentingnya mempertimbangkan faktor lain juga dijelaskan.
Cash Conversion Cycle (CCC) adalah metrik yang mengukur efisiensi pengelolaan keuangan perusahaan. Ini mencerminkan waktu yang dibutuhkan untuk mengonversi investasi kas menjadi persediaan, penjualan, dan penerimaan pembayaran. CCC yang lebih pendek mengindikasikan efisiensi yang lebih tinggi dalam aliran kas dan pengelolaan keuangan.
