Cash Conversion Cycle (CCC), yang juga dikenal sebagai Siklus Konversi Kas, adalah suatu metrik yang digunakan untuk mengukur efisiensi pengelolaan keuangan suatu perusahaan. CCC mencerminkan waktu yang diperlukan oleh perusahaan untuk mengonversi investasi kasnya menjadi persediaan, menjual persediaan tersebut dengan menghasilkan penjualan, dan menerima pembayaran dari pelanggan.
CCC terdiri dari tiga komponen utama yang merupakan periode waktu yang dibutuhkan dalam aliran kas perusahaan:
- Periode Persediaan (Inventory Period): Periode ini mencakup waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengonversi bahan baku menjadi barang jadi yang siap dijual. Ini melibatkan proses pembelian bahan baku, produksi, pengolahan, dan persediaan barang jadi sebelum dijual kepada pelanggan. Semakin singkat periode persediaan, semakin efisien perusahaan dalam mengelola persediaan dan mengurangi biaya penyimpanan yang terkait.
- Periode Penagihan (Receivables Period): Periode ini mencakup waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengumpulkan pembayaran dari pelanggan setelah terjadi penjualan. Ini melibatkan pemberian kredit kepada pelanggan, proses penagihan, dan waktu yang diperlukan untuk menerima pembayaran. Semakin singkat periode penagihan, semakin cepat perusahaan dapat mengubah penjualan menjadi arus kas yang tersedia untuk digunakan.
- Periode Pembayaran (Payment Period): Periode ini mencakup waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk membayar kewajiban kepada pemasok atau kreditur setelah menerima faktur atau tagihan. Ini melibatkan pemberian kredit dari pemasok, proses pembayaran, dan waktu yang diperlukan untuk membayar tagihan. Semakin lama periode pembayaran, semakin lama perusahaan dapat memanfaatkan dana dari pemasok atau kreditur sebelum harus membayarnya kembali.
CCC dihitung dengan menjumlahkan Periode Persediaan dan Periode Penagihan, lalu menguranginya dengan Periode Pembayaran:
CCC = Periode Persediaan + Periode Penagihan – Periode Pembayaran
CCC yang lebih pendek menunjukkan bahwa perusahaan dapat mengonversi investasi kasnya menjadi arus kas yang lebih cepat. Hal ini memberikan manfaat dalam mengoptimalkan aliran kas, mengurangi kebutuhan modal kerja, meningkatkan likuiditas, dan membantu perusahaan dalam mengelola keuangan dengan lebih efisien.
Perusahaan dapat menggunakan CCC sebagai alat untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dalam aliran kasnya. Dengan memperpendek periode persediaan, mempercepat periode penagihan, dan memperpanjang periode pembayaran, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan keuangan mereka serta mengoptimalkan aliran kas yang tersedia.